Batangkatup atau valve stem merupakan salah satu komponen katup yang memiliki fungsi sebagai bagian dari katup yang akan meneruskan tekanan dari rocker arm. Tenaga putar yang dirubah menjadi tenaga dorong pada mekanisme katup akan diteruskan ke batang katup agar katup dapat membuka. Baik katup in maupun ex memiliki batang katup atau valve stem. 2.
Pentingnya Valve Dalam Sistem PemipaanDalam sistem perpipaan, valve menjadi salah satu komponen penting yang dimaksudkan untuk mengatur, mengarahkan, sekaligus mengendalikan arah fluida. Ada beberapa jenis valve yang umum digunakan dalam sistem perpipaan dan salah satunya adalah gate artikel ini, kami akan membahas tentang apa itu gate valve dan cara kerjanya. Tidak lupa, informasi mengenai fungsi gate valve beserta harga gate valve terbaru saat ini. Mari simak penjelasannya sampai akhir artikel ini, ya!Apa Itu Gate Valve?Secara harfiah, gate valve adalah jenis katup yang berfungsi untuk membuka dan menutup aliran. Valve ini memanfaatkan disk gate gerbang yang bergerak secara linier atau naik turun untuk membuka atau menutup aliran pipa. Lalu, gerbang disk yang terhubung dengan stem itu akan digerakkan menggunakan operator berupa penggunaannya, jenis valve ini dapat terbuka atau tertutup secara penuh. Karena disk gate akan dilepaskan sepenuhnya begitu valve terbuka penuh dan ditarik ke dalam bonnet. Hal ini kemudian menghasilkan jalur untuk aliran melalui valve. Jenis valve yang cocok dengan berbagai macam fluida ini juga bisa memberi segel yang rapat ketika ditutup. Tujuannya, untuk memblokir atau mencegah lewatnya aliran liquid/cairan dari dalam pipa begitu, gate valve tidak disarankan bila dipakai untuk mengatur atau membatasi debit aliran fluida yang hanya sebagian. Pasalnya, aliran tinggi yang melewati gate valve ketika terbuka atau tertutup sebagian dapat menimbulkan vibrasi tak terduga, baik pada pipa maupun valve. Ini diakibatkan adanya tekanan aliran yang menerpa bagian permukaan disk. Selain itu, hal ini juga akan membuat permukaan disk dan seat dudukannya menjadi aus dan umur pemakaian valve pun jadi lebih singkat. Oleh karena itu, pastikan Anda mengoperasikan gate valve secara terbuka atau tertutup sepenuhnya, bukan hanya Juga Pengertian dan Rangkaian Pekerjaan FitterCara Kerja Gate ValvePada dasarnya, cara kerja gate valve sangat sederhana. Namun sebelum itu, Anda perlu mengetahui berbagai komponen atau bagian dari gate valve. Di antaranya body, seat, gate, bonnet, stem, handwheel, actuator, dan sebagainya. Bagian-bagian gate valve itulah yang memengaruhi kinerja dari valve kerja gate valve sendiri adalah dengan memutar handwheel atau roda tangan secara manual. Nantinya stem akan berputar untuk menggerakkan gate ke bagian atas atau bawah melalui thread. Biasanya butuh lebih dari satu putaran 360° untuk membuka/menutup valve secara valve yang berada dalam posisi terbuka atau tertutup bisa dilihat dari ketinggian stem-nya. Jika posisi stem lebih tinggi dari handwheel, berarti valve sedang terbuka. Sebaliknya, kalau posisi stem lebih rendah tandanya valve sedang dalam kondisi tertutup. Namun, cara ini tidak bisa dipakai untuk mengecek gate valve jenis non-rising Gate ValveSeperti yang telah disebut sebelumnya, bagian-bagian gate valve umumnya terdiri dari body, seat, gate, bonnet, stem, actuator, dan lain sebagainya. Setiap komponen gate valve ini punya variasi berbeda sesuai fungsi dan adalah bagian-bagian gate valve yang umum dan perlu Anda ketahuiBody casingSeats dudukan diskWedge bagian disk yang dapat membuka/menutup jalur aliranStem bagian penghubung antara handwheel dengan diskGasket bagian penyekat antar sambungan bodyBonnet ruang tempat disk ketika berada di atasBonnet bolt baut untuk mengikat body valveHinge pinGland packing penekan packing agar bisa rapatGland flangeGland boltsYoke sleeveYoke capHandwheel roda tangan atau setiran untuk membuka atau menutup jalur aliranHandwheel nut mur untuk mengikat setiranLubricator pelumas untuk gerakan stemBaca Juga Jenis-Jenis Pipa dan FungsinyaJenis-jenis Gate ValveAda tiga cara untuk mengklasifikasikan gate valve. Yaitu berdasarkan jenis disk, jenis body bonnet joint, dan jenis pergerakan Jenis DiskSolid Wedge Solid wedge adalah jenis disk yang paling umum dan banyak digunakan karena sederhana tapi kuat. Valve dengan solid wedge dapat dipasang di posisi apa pun, dan cocok untuk hampir semua jenis fluida. Serta dapat digunakan dalam aliran turbulensi. Namun, hal tersebut tidak dapat menjamin pergeseran pada seat karena adanya beban pada pipa atau pemuaian termal. Jadi, desain disk jenis ini paling rentan terhadap kebocoran. Solid-wedge akan menyebabkan penyumbatan jika digunakan dalam temperatur tinggi. Thermal locking adalah fenomena di mana wedge terjebak di antara dua seat akibat dari pemuaian logam. Gate valve dengan solid-wedge umumnya digunakan pada temperatur dan tekanan sedang hingga Wedge Flexible wedge adalah disk padat yang memiliki celah di pinggirannya. Celahnya bervariasi dari ukuran, bentuk, dan kedalaman. Celah yang dangkal dan sempit pada pinggiran wedge memberikan sedikit fleksibilitas namun tetap mempertahankan kekuatan. Celah yang dicetak lebih dalam dan lebih lebar pada pinggiran wedge memberikan lebih banyak fleksibilitas tetapi akan mengurangi kekuatan. Desain seperti ini meningkatkan kesejajaran seat dan memberikan leak tightness yang lebih baik. Hal ini meningkatkan kinerja saat thermal binding terjadi. Flexible wedges pada gate valves dapat digunakan dalam sistem termal pada saluran uap sering menyebabkan distorsi pada body valve yang dapat menyebabkan thermal binding. Flexible gate memungkinkan gate melentur saat seat valve terkompresi karena pemuaian termal dari pipa uap dan mencegah thermal binding. Kelemahan dari jenis ini adalah fluida akan cenderung terkumpul di dalam disk. Hal ini dapat menyebabkan korosi dan melemahkan fungsi Wedge atau Disk Parallel Gate ValveSplit wedge Disk terdiri dari dua bagian padat dan disatukan dengan bantuan mekanisme khusus. Jika salah satu disk tidak sejajar, disk tersebut dapat dengan mudah menyesuaikan kembali dengan permukaan seat. Disk split dapat berbentuk wedge atau seperti disk paralel. Disk paralel memiliki pegas yang saling menekan, sehingga selalu bersentuhan dengan seat dan memberikan penyegelan dua arah. Split wedge cocok untuk menangani gas yang tidak mengembun dan cairan pada temperatur normal dan tinggi. Pergerakan disk yang bebas mencegah thermal binding meskipun valve telah ditutup saat saluran dalam keadaan dingin. Artinya, ketika sebuah jalur dipanaskan oleh cairan kemudian memuai, itu tidak menyebabkan thermal binding. Berdasarkan Gerakan Body Koneksi BonnetScrewed BonnetJenis ini adalah jenis dengan desain paling sederhana yang dan digunakan untuk valve ini merupakan yang paling populer dan digunakan di sebagian besar pengguna gate valve. Tipe ini membutuhkan gasket untuk menutup sambungan antara body dan ini merupakan yang populer di mana tidak memerlukan pembongkaran. Bobotnya lebih ringan daripada BonnetJenis ini digunakan secara luas untuk temperatur dan tekanan tinggi. Semakin tinggi tekanan yang diterima body valve, semakin besar tekanan pada gasket di pressure-seal valve sehingga fungsi seal menjadi sangat Gerakan StemGate Valve OS & Y atau Rising StemPada Rising Stem Valve, stem akan naik saat valve dibuka dan bergerak ke bawah saat valve ditutup. Pada desain ulir bagian dalam, bagian stem yang berulir bersentuhan dengan media alir, dan ketika anda membukanya, handwheel akan berputar kemudian stem akan naik. Sedangkan desain ulir bagian luar, bagian halus yang terkena media alir lalu stem akan naik melebihi handwheel. Jenis valve ini juga dikenal sebagai valve OS outside steam dan Y york.Non-rising Stem Gate Valve atau Insider Screw ValveSeperti namanya, tidak ada pergerakan stem ke atas pada jenis Non-rising stem gate. Disk memiliki ulir pada bagian dalam yang berpasangan dengan bagian stem. Disk bergerak mengikuti stem ketika stem diputar. Jenis valve ini, ulir stem terpapar media alir pada saat posisinya tertutup. Oleh karena itu, Desain ini digunakan pada ruang terbatas yang tidak memungkinkan dari stem untuk bergerak, sehingga media alir tidak menyebabkan erosi, korosi, atau keausan pada Gate ValveGate valve digunakan di hampir semua fluida seperti gas, bahan bakar, feedwater, uap, minyak pelumas, hidrokarbon, dan lainnya. Beberapa gate valve khusus juga digunakan dalam produk cairan kental dan bubuk, seperti knife gate Gate ValveGate valve menjadi penutup yang baikSedikitnya terjadi penurunan tekanan selama dioperasikanSebagian besar gate valve dapat digunakan dua arahGate valve cocok untuk aplikasi tekanan dan temperatur tinggi serta tidak membutuhkan banyak perawatanKekurangan Gate ValveTidak dapat digunakan untuk mengontrol aliranGate valve cenderung lambat saat digunakan. Bukaan dan penutupnya memerlukan sedikit waktu namun baik untuk mengurangi kemungkinan hammering atau meningkatnya tekanan zat alir di sepanjang saluran pipa yang dapat menyebabkan kerusakan pada sistem terbuka sebagian, dapat memunculkan getaran dan kebisinganPerbaikan seperti lapping dan grinding pada seat lebih sulit karena akses terbatasHarga Gate ValveDibanding jenis valve lain, gate valve cenderung memiliki harga yang lebih ekonomis. Anda bisa menemukan gate valve dalam varian harga berbeda tergantung pada kualitas dan ukurannya. Berikut adalah harga gate valve berdasarkan ukurannya di ACS Official StoreHarga gate valve 2 inch Carbon Steel Solid Wedge NPT 1500 TRIM 8 GBA gate valve 2 inch Carbon Steel NPT Class 800 TRIM 8 GBA gate valve 2 inch Carbon Steel Solid Wedge SW 800 TRIM 8 GBA gate valve 2 inch Carbon Steel Solid Wedge SW 1500 TRIM 8 GBA gate valve 3 inch Cast Iron RF PN 16 HW RS GBA gate valve 4 inch Cast Iron RF PN 10 / PN 16 HW RS GBA Juga Pahami Cara Baca Code Standard ASMEDemikian informasi mengenai apa itu gate valve dan cara kerjanya, disertai dengan fungsi dan harganya. Pada dasarnya, gate valve sangat cocok digunakan untuk penutupan atau pembukaan penuh sehingga efektif untuk menahan fluida bersuhu dan bertekanan tinggi. Dari sisi harga pun, gate valve juga lebih murah ketimbang jenis valve informasi lengkap mengenai gate valve dan cara kerjanya, disertai dengan fungsi dan harganya. Pada dasarnya, gate valve sangat cocok digunakan untuk sistem produksi yang membutuhkan penutupan atau pembukaan penuh sehingga efektif untuk menahan fluida bersuhu dan bertekanan tinggi. Dari sisi harga, gate valve juga cenderung lebih murah ketimbang jenis valve Catur Sentosa menyediakan beragam produk gate valve kualitas terbaik untuk kebutuhan fitting pipa dan flange Anda. Silakan kunjungi website atau official store Alvindo Catur Sentosa di Tokopedia untuk menemukan produk gate valve pilihan Anda!
Gatevalve adalah jenis katup yang menggunakan disk gerbang yang bergerak secara linier naik turun untuk membuka dan menutup aliran dalam pipa. Gerbang yang berupa disk terhubung dengan batang stem yang digerakkan melalui hand wheel / setiran. Gate valve bekerja dengan baik saat digunakan untuk membuka dan menutup aliran secara penuh.
In the world of valves, no “one solution fits all” approach exists when it comes to sealing technology. Selection depends on a myriad of factors such as the media to which the seals are exposed, temperature, pressure and the leakage tightness required. In a process plant, several failure modes for valves are possible, including bonnet and flange leaks and leaks through the seat, but 77 percent of them are caused by stem packing Therefore, valve sealing solutions must be tailored to meet the specific application requirements. The solutions can range from selecting the right valve type and customizing bonnet design to installing the valve in a specific orientation. Valve seal selection criteria Service-specific selection Fugitive emission service – “Fugitive emission” can be defined as a chemical or mixture of chemicals, in any physical form, which represents an unanticipated or spurious leak from equipment on an industrial site and can be broadly classified as a volatile organic compound and hazardous air pollutant. The American Petroleum Institutes API 622 is the type test standard for qualifying process valve packing for fugitive emissions. Many valve type test standards exist for fugitive emissions such as API 624, API 641 and ISO 15848-1. These standards specify the performance criteria for the valve qualified such as number of mechanical cycles, thermal cycles, temperature and pressure and leakage tightness achieved. Hydrogen service – Hydrogen is an unstabilized and combustible gas often used in combination with other hydrocarbons. Any media containing hydrogen gas with a partial pressure of 7 Bar and above will be considered as hydrogen service. Because hydrogen is very permeable, hybrid packings are preferred with live-loading. Reducing leakage by impregnating graphite with polytetrafluoroethylene PTFE is unacceptable since PTFE can evaporate in a fire with disastrous results. Steam service – Valves used in combined cycle and supercritical power plants pose unique challenges to the stem seal selection. Combined cycle power plants involve high temperatures, high pressures, high Delta Ps and frequent “cycling” of valves because of load variations for plants that are not purely base-load plants. In coal-based power plants, plants operating above 24 millipascals mPa 3,480 psi/593°C 1,100°F are regarded as ultra-supercritical USC, and those operating below 24 mPa 3,480 psi as For these applications, graphite packings without PTFE and binders are most suitable. These graphite packings could also have an oxidation inhibitor and, optionally, be live-loaded to compensate for frequent thermal cycling. Oxygen service – When designing a valve for oxygen service, it is important to identify potential sources of ignition and the factors that aggravate propagation because all three elements – oxygen, fuel and heat source of ignition – are required to start and propagate a fire. As nonmetals form an important part in the kindling chain in an oxygen system, gland packings and other nonmetallic seals are chosen for design temperature-pressure conditions based on tests conducted for autogenous ignition temperature, aging resistance, ignition sensitivity to gaseous oxygen and liquid oxygen impacts. Table 1. Fugitive emissions standards for valves Temperature & pressure As per API RP 615,3 high-temperature service is typically defined as a service with a temperature higher than 205°C 400°F for soft-seated valves and 400°C 750°F for metal-seated valves. Low-temperature service is generally defined in the process industry as services that range from -196°C -320°F to -30°C -21°F. These services include liquefied natural gas liquefaction and gasification, natural gas liquid production and ethylene production. While temperature determines the thresholds for the use of nonmetals/metals as seals, pressure determines the permeability and extrusion behavior of seals over time. Graphite packings are reinforced with Inconel to give the blowout proof strength. Leakage tightness External leakage tightness can either be expressed in parts per million ppm or flow rate. Different standards specify leak tightness for valves. API 624 and API 641 are standards for 100 ppm fugitive emissions for rising and rotating stem valves, respectively. ISO 15848 has methane and helium leakage classes and can be extended to isolation and control valves. Valve stem seal selection depends on whether the intended leakage class is Class AH, BH or CH. In a rising stem valve, Class AH would require a metal bellows while Class BH would require a live-loaded low fugitive emissions packing. Customized bonnet designs Extended bonnet design For lower or higher temperature services, the bonnet arrangement/installation could be changed to ensure that a conventional graphite packing system works for the desired temperature and pressure. The heat dissipation length has two functions to clear the lagging and to have sufficient length outside the lagging to dissipate the heat so the graphite-packing skin temperature remains in an operable range. Extended bonnet lengths for low temperature are covered in standards such as BS 6364 and MSS SP-134 that address low-temperature/cryogenic applications. Shell MESC SPE 77/212 is a specification that covers “valves in high-temperature services.” This specification suggests that for valves for temperatures above 450°C 842°F the length of the extension shall be sufficient to maintain the stem packing at a temperature less than or equal to 400°C 750°F to minimize the potential for the oxidization of graphite, which can affect the valve’s performance. Other bonnet arrangements A lantern ring could be used in conjunction with compression packings for cooling the packing or acting as an injection chamber for a sealant or as a water sealing connection for vacuum service. Jacketed valves can be installed for cooling or heating. When a cooling medium is circulated, the jacketing is concentrated around the bonnet so the packing temperature is reduced sufficiently. In high-temperature services, it can be effective to install the bonnet below the valve. If the bonnet is below the valve, no convection occurs and the heat from process fluid is transferred by conduction in the bonnet wall only. Special cooling arrangements such as a stem cooling arrangement could be used where liquid sodium or water can be used to cool the valve stem and consequently the sealing system. Bellows-sealed gate & globe valve A bellows-sealed valve is designed with a metal bellows that expands or contracts with the linear stroke of the valve while providing a solid, permanent barrier between the fluid medium in the body and any potential leak paths to the atmosphere. The purpose of a bellows seal is to provide a metal barrier between the stem at its point of entry through the pressure boundary and the process fluid within the valve to eliminate stem leakage. Alternate & complementary sealing materials At present, graphite is a popular packing material for all general sealing applications in the form of gasket and packing rings. The service temperature limit of graphite packing rings has precluded its application for high-temperature services above 450°C 842°F in oxidizing atmospheres. Conventionally in such high-temperature applications, bonnet extensions are provided in valves that ensure the temperature at the packing remains below 450°C 842°F. However, the use of bonnet extensions becomes prohibitive in some cases where end users want compact piping layouts. The packing material/configuration selected would have to be stable at high temperatures without any deterioration in the chemical properties and still achieve sealability at elevated temperatures. Following are the sealing materials considered for high-temperature applications High-purity graphite greater than 99 percent with oxidation inhibitor can be used at temperatures up to 550°C 1,022°F. Packings made from Vermiculite, a natural mineral that expands with the application of heat, are resistant to temperatures up to 1,050°C 1,922°F but are hygroscopic in nature. Packings made from silica fibers are resistant to high temperature and pressure, but silica packings tend to harden at high temperatures. Glass wool-based packings are porous but resistant to temperatures up to 1,000°C 1,832°F. Mica-based packings can be used at temperatures up to 1,000°C 1,832°F, are partly hygroscopic and can be used for low pressures only. Spring-energized metal seals made from Inconel can work up to 700°C 1,292°F, though the finish and hardness requirements of the stuffing box and stem could be demanding. Multibarrier seals In valves, the concept of independent sealing barriers has been in use for a long time. Primary and secondary stem seals were first used in plug valves and later in ball valves where the primary seal is responsible for leak tightness while the secondary seal is merely a fire-safe seal when used in process applications. However, with the demands for low-emission valves, or Low-E valves, stem seal configurations have changed where a number of independent barriers are used in conjunction to create a leak-tight seal. Examples of multibarrier seals are given in Table 2. Table 2. Examples of multibarrier seals in valves References McJones, S. & Sobilo, R. Sept. 26, 2014. How a Refinery Significantly Reduced Fugitive Emissions. Ultra Supercritical Turbines – Steam Oxidation, DOE/ARC-2004-064 API RP 615, Valve Selection Guide, Second Edition Patil is head – product design, research & development, at L&T Valves Limited. He holds a Bachelor of Technology degree in mechanical engineering. He has more than 30 years of experience in the valve industry. He is responsible for design and development of industrial valves of different types. He holds nine patents related to valves. Jaisingh Jadhav is senior deputy general manager – business development and heads the North American business of L&T Valves Limited. He holds a Bachelor of Engineering degree in mechanical engineering and has worked with L&T for 24 years. Ram Viswanathan has 12 years of experience at L&T Valves in different engineering roles in valves design, research and development and reliability engineering. He holds a Bachelor of Engineering degree in mechanical engineering, is professionally registered as a CFSP Exida and as an Incorporated Engineer ImechE.
Dengandemikian, maka pada artikel kali ini, selain dibahas mengenai fungsi valve, akan dituliskan juga jenis-jenisnya dan cara kerjanya masing-masing. Jenis-jenis Valve dan Prinsip Kerjanya Valve atau katup adalah sebuah perangkat yang terpasang pada sistem perpipaan, yang berfungsi untuk mengatur, mengontrol dan mengarahkan laju aliran fluida dengan cara membuka, menutup atau menutup sebagian aliran fluida.
Sebuah sistem turbin uap pasti akan tersusun atas komponen utama berupa rotor shaft, sudu-sudu/blade, casing turbin sebagai stator, serta bearing yang dalam hal ini berfungsi sebagai penopang putaran rotor terhadap stator. Di antara stator dan rotor ini pasti terdapat celah yang memungkinkan untuk uap air sebagai media kerja keluar ke atmosfer, atau juga sebaliknya memungkinkan udara luar masuk ke dalam turbin uap. Uap air sebagai fluida kerja turbin uap merupakan uap superheated atau uap kering yang memiliki temperatur dan tekanan yang tinggi. Sebagai ilustrasi saja, PLTU berkapasitas 640 MW menggunakan uap air kering bertekanan 164 bar dengan temperatur 534oC. Dapat kita bayangkan dengan tekanan sedemikian besar maka uap air tersebut pasti dapat dengan mudah bocor keluar turbin melalui sela-sela rotor dan stator jika ia tidak dilengkapi dengan sistem sealing yang baik. Setelah uap air melewati sudu-sudu turbin pada semua tingkatan stage yang ada, maka ia akan mencapai satu titik di sisi keluar turbin, dimana kandungan energi di dalam uap air tersebut sudah habis yang ditandai dengan tekanan kerjanya sama dengan 0 bar absolut dengan temperatur sekitar 50oC. Pada kondisi tersebut jika turbin tidak dilengkapi dengan sistem seal yang baik, maka udara atmosfer akan dengan mudah masuk ke dalam turbin melalui celah di antara stator dengan rotor. Penurunan Tekanan Uap Air pada Turbin Uap Sumber Turbin uap memiliki desain sistem seal yang unik dan berbeda dengan sistem seal pada pompa, valve, ataupun komponen mesin yang lain. Hal ini berkaitan dengan fungsi seal tersebut sesuai dengan latar belakang di atas. Sistem seal pada turbin uap biasa dikenal dengan nama seal steam system atau ada pula yang menyebut dengan gland steam system. Seal steam system terdiri atas beberapa komponen utama, berikut adalah komponen-komponen tersebut Labyrinth Seal. Sistem seal menggunakan bentuk labirin ini telah kita bahas pada artikel sebelumnya. Komponen ini menjadi tempat bertemunya fluida kerja uap air di dalam turbin dengan udara bebas dari atmosfer. Lintasan seal ini yang berbelok-belok akan menurunkan tekanan uap air dari dalam turbin maupun udara dari luar sampai nilai tekanan keduanya sama. Di tengah-tengah labirin terdapat lubang sebagai saluran buangan campuran uap air dan udara tadi. Selain terdapat saluran buang, di dalam labirin sisi yang lebih dekat dengan turbin terdapat lubang untuk supply uap air yang dibutuhkan pada saat fluida kerja uap air utama belum masuk ke dalam turbin uap. a Labyrinth Seal Pada Turbin Uap Sisi High Pressure b Labyrinth Seal Pada Turbin Uap Sisi Low Pressure Sumber Sesuai dengan awal pembahasan kita di atas, turbin uap yang menggunakan fluida kerja uap air dengan tekanan dan temperatur yang paling tinggi disebut dengan turbin High PressureHP. Sedangkan yang menggunakan fluida kerja uap air bertekanan dan temperatur lebih rendah disebut turbin Low Pressure LP. Labyrinth seal pada turbin HP selain memiliki lubang saluran untuk masuknya uap air sealing serta lubang saluran untuk membuang campuran antara uap air seal dengan udara, juga terdapat lubang saluran bernama leak off yang berfungsi untuk membuang kelebihan tekanan uap air seal. Pada saat turbin normal beroperasi, uap air seal pada turbin HP didapatkan dari fluida kerja turbin yang bertekanan tinggi. Untuk menjaga agar tekanan uap air seal selalu stabil pada nilai tertentu maka sebagian uap air seal akan dibuang melalui saluran leak off. Pada labyrinth seal turbin LP, karena tekanan uap air di dalam turbin sudah lebih vakum daripada tekanan udara luar, maka dibutuhkan supply uap air tambahan untuk sistem seal dari uap air buangan sistem leak off turbin HP. Seal Steam & Gland Steam Header Pipeline. Sistem seal pada turbin uap menggunakan uap air sebagai media pembatas antara sisi uap air di dalam turbin uap dengan udara atmosfer. Uap air tersebut biasa disebut dengan seal steam. Pada saat turbin uap beroperasi dengan beban penuh, seal steam didapatkan dari uap air yang berada di dalam turbin uap tersebut. Hal ini biasa disebut dengan self sealing. Uap air di dalam turbin terutama turbin HP memiliki tekanan yang tinggi, sedangkan seal steam tidak membutuhkan tekanan yang terlalu besar. Sehingga untuk menjaga agar tekanan seal steam stabil berada pada nilai tertentu, maka pada seal steam header terdapat saluran pipa dan kontrol leak off valve. Saluran pipa ini akan membuang uap air yang berlebihan ke kondensor. Pada kondisi ini seal steam header berfungsi untuk mendistribusikan tekanan uap air seal yang berasal dari labirin seal turbin HP ke labirin yang lain terutama pada turbin LP yang memiliki tekanan kerja uap air di dalam turbin yang lebih rendah. Sedangkan pada saat turbin uap masih dalam kondisi start up maupun shut down, maka tidak akan terjadi self sealing. Pada kondisi tersebut kebutuhan seal steam harus dipenuhi dari luar, sehingga pada seal steam header terdapat saluran dan valve kontrol untuk supply uap air dari luar. Pada kondisi ini seal steam header berfungsi untuk mendistribusikan seal steam ke seluruh labyrinth seal turbin. Seal Steam dan Gland Steam Header System Seal steam akan bercampur dengan udara di dalam labyrinth seal. Campuran tersebut biasa disebut dengan gland steam. Campuran ini selalu dikeluarkan dari labirin untuk menuju ke gland steam header dan akan dikondensasi serta dipisahkan kembali antara uap air dengan udara di gland steam condenser. didukung oleh Pusat Pakaian Dalam
Dapatkanjawaban, Apakah fungsi dari valve stem seal? Apakah fungsi dari valve stem seal? 1 Menjawab: Rachel P. SVS ini merupakan komponen part yang terbuat dari karet. Jelaskan macam macam kerusakan apa saja yg terjadi pada piston? Masalah yang Sering Terjadi Jika Piston Motor Rusak.
Daftar isi1 Apa fungsi dari valve stem seal?2 Jelaskan apa yang terjadi jika katup terlambat membuka dan cepat menutup?3 Apa Fungsi exhaust valve?4 Apakah fungsi valve lifter?5 Apa tugas dan fungsi dari valve?6 Apakah Fungsi exhaust valve?7 Apa fungsi valve pada sepeda motor?8 Bagaimana cara kerja push rod? SVS ini merupakan komponen part yang terbuat dari karet. Terletak di bagian dalam mesin, yakni di head silinder tepatnya di atas bosh klep. Berfungsi menahan oli mesin agar tidak masuk ke dalam ruang bakar. Seiring berjalannya waktu, lama-kelamaan SVS akan getas sehingga kemampuannya menahan oli akan menurun. Selanjutnya apabila celah katup masuk lebih renggang dari standar maka katup akan terlambat membuka dan cepat menutup, keterlambatan pembukaan katup masuk akan membuat campuran bahan bakar dan udara sedikit masuk kedalam ruang pembakaran sehingga tekanan kompresi menjadi rendah karena jumlah campuran bahan bakar dan … Berfungsi membuka dan menutup pada langkah intake dan exhaust yaitu? Fungsi Valve Pada Mesin Sebagaimana diketahui, ruang bakar harus tertutup agar pembakaran terjadi secara maksimal. Untuk itu, dibuatlah sebuah sistem berupa katup di ruang bakar yang fungsinya membuka dan menutup saluran intake dan exhaust sesuai timing pembukaannya. Apa akibat jika katup terlambat menutup atau menutup tidak rapat? Ketika klep sudah semakin kendur dan tidak segera disetel ulang, dampaknya mesin jadi sulit dihidupkan dan putaran mesin jadi tidak stabil ketika langsam. Selain itu, klep yang kendur dapat mengakibatkan kebocoran kompresi pada mesin, hasilnya motor jadi boros bensin dan kehilangan tenaga saat digunakan. Apa Fungsi exhaust valve? Selain intake valve, ada juga exhaust valve atau katup EX. Jika intake valve bertugas mengatur jumlah udara dan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar, maka tugas exhaust valve adalah sebaliknya. Katup ini mengatur keluarnya gas buang yang merupakan sisa dari proses pembakaran di dalam ruang bakar. Apakah fungsi valve lifter? 2. Valve Lifter Komponen ini berfungsi untuk menerima tekanan dari camshaft dikenal juga dengan sebutan poros nok. Tekanan yang diberikan akan diteruskan ke push rod itu sendiri. Apa yang terjadi jika penyetelan katup terlalu longgar? “Celah klep terlalu longgar membuat durasi buka dan tutup klep jadi lebih cepat atau sedikit,” kata Mardi. “Hal itu membuat bahan bakar yang masuk ke ruang bakar jadi sedikit, imbasnya suhu mesin jadi meningkat,” tuturnya saat ditemui di Jalan Mustikasari, Bantar Gerbang, Bekasi, Jawa Barat. Apa yg terjadi jika katup terlalu rapat? Terlalu Rapat/Renggang Penyetelan klep terlalu rapat dari ukuran standar akan membuat bensin semakin boros dan saat mesin panas akan berpotensi klep memuai dan kompresi bisa bocor. Pengaruh ini memang terkadang sulit di rasakan oleh pengendara. Apa tugas dan fungsi dari valve? Valve atau katup adalah salah satu komponen yang umum ditemukan pada mesin, termasuk mesin mobil. Secara umum, kegunaan valve adalah untuk mengatur aliran fluida, baik berupa cairan maupun gas. Apakah Fungsi exhaust valve? Apa akibat jika penyetelan katup terlalu rapat? “Settingan klep terlalu rapat membuat overlap jadi tinggi,” buka Sumardiyono, Owner ABS Motor kepada GridOto beberapa waktu yang lalu 11/21. “Hal itu membuat konsumsi BBM jadi boros,” tambah pria yang akrab disapa Mardi ini. Sedangkan celah klep atau valve di mesin motor juga enggak boleh terlalu longgar. Apa yang terjadi jika penyetelan celah katup terlalu renggang? – Settingan celah klep terlalu renggang akan memunculkan efek negatif pada mesin. Kalau settingan klep terlalu renggang biasanya muncul suara ngelitik pada area head silinder. Nah, kalau motor kalian sudah timbul suara ngelitik jangan dibiarkan. Apa fungsi valve pada sepeda motor? Jadi, fungsi katup ini secara sederhana adalah untuk membuka dan menutup pintu saluran masuk gas baru dari karburator ke ruang bakar dan silinder klep intake, sementara klep exhaust berfungsi untuk membuka dan menutup saluran gas buang. Bagaimana cara kerja push rod? Mekanisme kerja dari batang pendorong atau batang penekan ini adalah meneruskan gerakan dari camshaft berupa gerakan putar yang diteruskan menjadi gerakan translasi yaitu berupa gerakan naik turunnya batang pendorong atau batang penekan.
Valveatau katup adalah sebuah perangkat yang terpasang pada sistem perpipaan, yang berfungsi untuk mengatur, mengontrol dan mengarahkan laju aliran fluida dengan cara membuka, menutup atau menutup
Jelaskan fungsi valve stem seal? Valve stem seal adalah komponen kritis dalam sistem katup pada mesin pembakaran internal. Fungsi utamanya adalah mencegah kebocoran minyak pelumas ke dalam ruang pembakaran dan mengatur aliran minyak di sekitar batang katup. Valve stem seal dipasang di sekitar batang katup dan bertugas untuk mencegah minyak pelumas yang ada di kepala silinder dari masuk ke ruang pembakaran. Kebocoran minyak ke ruang pembakaran dapat mengganggu proses pembakaran yang efisien, mengurangi kinerja mesin, dan meningkatkan konsumsi bahan bakar. Selain itu, valve stem seal juga berfungsi untuk mengontrol aliran minyak di sekitar batang katup. Berikut akan di jelaskan terkait fungsi valve stem seal, dan cara kerjanya. Jelaskan Fungsi Valve Stem Seal Valve stem seal adalah komponen yang dipasang di sekitar batang katup pada mesin pembakaran internal. Apabila di jelaskan terkait fungsi utama dari valve stem seal adalah mencegah kebocoran minyak pelumas ke dalam ruang pembakaran dan mengatur aliran minyak di sekitar batang katup. Fungsi-fungsi penting dari valve stem seal adalah sebagai berikut 1. Mencegah kebocoran minyak Valve stem seal dirancang untuk mencegah minyak pelumas dari ruang kepala silinder masuk ke ruang pembakaran. Kebocoran minyak ke ruang pembakaran dapat mengganggu proses pembakaran yang efisien dan mengurangi kinerja mesin. 2. Menjaga kebersihan ruang pembakaran Dengan mencegah masuknya minyak ke ruang pembakaran, valve stem seal membantu menjaga kebersihan ruang pembakaran. Ini mengurangi risiko pembentukan endapan pada katup dan dinding silinder yang dapat mengganggu aliran udara dan bahan bakar serta menyebabkan kerusakan pada komponen mesin. 3. Mengontrol aliran minyak Valve stem seal juga berperan dalam mengatur aliran minyak di sekitar batang katup. Ini memastikan bahwa ada jumlah minyak yang tepat pada permukaan batang katup untuk pelumasan yang optimal. Sebaliknya, kebocoran yang berlebihan dapat menyebabkan konsumsi minyak yang tinggi atau penurunan pelumasan yang dapat merusak komponen mesin. Dengan menjaga performa dan efisiensi mesin serta melindungi komponen lainnya, valve stem seal berperan penting dalam menjaga kinerja dan umur mesin yang baik. Penggantian yang tepat waktu dan pemeliharaan yang baik terhadap valve stem seal sangat penting untuk memastikan mesin berfungsi dengan baik dan menghindari masalah potensial yang dapat merusak komponen mesin. Terdapat beberapa jenis valve stem seal yang digunakan dalam mesin pembakaran internal. Berikut adalah beberapa jenis valve stem seal umum yang digunakan 1. Valve Stem Seal Tipe O-Ring Jenis ini terdiri dari cincin karet yang melingkari batang katup. O-Ring ini memiliki sifat elastis yang memungkinkannya membuat segel yang rapat di sekitar batang katup. 2. Valve Stem Seal Tipe Umbrella Disebut juga sebagai “Payung,” jenis seal ini memiliki bentuk seperti payung terbalik. Bagian atas seal yang lebar menutupi batang katup, sementara bagian bawahnya menyegel di sekitar saluran minyak. Ini membantu mencegah kebocoran minyak pelumas ke ruang pembakaran. 3. Valve Stem Seal Tipe Positive Stop Jenis ini menggunakan desain yang lebih kompleks dengan dua segel yang terpisah. Segel pertama berfungsi untuk mencegah minyak pelumas masuk ke ruang pembakaran, sedangkan segel kedua berfungsi untuk mencegah kebocoran saat mesin berada dalam kondisi mati. 4. Valve Stem Seal Tipe PCV Positive Crankcase Ventilation Jenis seal ini terintegrasi dengan sistem PCV pada mesin. Selain menjaga kebocoran minyak, mereka juga berperan dalam mengatur aliran uap minyak kembali ke intake untuk pembakaran ulang. 5. Valve Stem Seal Tipe PTFE Polytetrafluoroethylene Jenis ini menggunakan material PTFE yang tahan terhadap panas dan memiliki koefisien gesekan yang rendah. PTFE memberikan segel yang kuat dan tahan lama di sekitar batang katup. Setiap jenis valve stem seal memiliki kelebihan dan kelemahan sendiri tergantung pada kebutuhan dan karakteristik mesin. Cara Kerja Valve Stem Seal Valve stem seal bekerja dengan prinsip sederhana namun penting. Berikut adalah cara kerja valve stem seal 1. Penyegelan Minyak Valve stem seal dirancang dengan material yang memiliki sifat penyegelan yang baik. Ketika katup dalam posisi tertutup, valve stem seal membentuk segel rapat di sekitar batang katup. Ini mencegah minyak pelumas yang ada di kepala silinder dari masuk ke ruang pembakaran melalui celah antara batang katup dan saluran masuk udara atau bahan bakar. 2. Pelumasan Batang Katup Valve stem seal juga berfungsi untuk mengatur aliran minyak pelumas di sekitar batang katup. Saat mesin beroperasi, terjadi gesekan antara batang katup dan seal. Valve stem seal memungkinkan jumlah minyak yang tepat melumasi batang katup secara konsisten, mengurangi keausan dan gesekan yang berlebihan. 3. Pengendalian Aliran Minyak Valve stem seal memiliki desain yang memungkinkannya mengontrol aliran minyak yang melewati batang katup. Ini penting untuk menjaga keseimbangan yang tepat antara pelumasan yang diperlukan untuk batang katup dan penghindaran kebocoran minyak yang berlebihan. Diatas sudah di jelaskan terkait fungsi dari valve stem seal, jenis jenis, dan cara kerja. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.
. 229 50 374 482 405 43 496 355
jelaskan fungsi valve stem seal